Tim gabungan sepuluh peneliti Emerging Indonesia Project/EIP pada akhir Februari 2022 lalu terpilih sebagai salah satu kontributor risalah kebijakan atau policy brief yang nantinya diterbitkan Think20 atau biasa disingkat T20.
Think20 atau T20 sendiri adalah sebuah gugus kerja resmi G20 yang menghimpun bersama pikiran-pikiran kontributif para ahli maupun lembaga-lembaga kajian kebijakan (think tanks) terkemuka negara-negara anggota.
Melalui skema itu, T20 bertindak sebagai bank gagasan yang menyediakan analisis persoalan berbasis temuan-temuan penelitian dan mengetengahkan rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang diperlukan pemimpin-pemimpin G20 terkait isu-isu krusial yang menjadi perhatian.
Di bawah keketuaan Indonesia, T20 dibagi dalam sembilan gugus kerja di mana masing-masingnya memusatkan perhatian pada isu-isu berikut:
Pertama, perdagangan terbuka, industri dan investasi berkelanjutan. Kedua, pemberdayaan, keamanan siber dan konektivitas digital bermakna. Ketiga, pengelolaan target iklim, transisi energi dan perlindungan lingkungan. Keempat, keamanan pangan dan pertanian berkelanjutan. Kelima, masalah kesejahteraan, sumber daya manusia dan ketimpangan.
Keenam, COVID-19 dan keamanan kesehatan global. Ketujuh, pemulihan ekonomi dan finansial internasional. Kedelapan, pembiayaan dan ketahanan pembangunan infrastruktur. Kesembilan, kerjasama global bagi pembiayaan pembangunan berkelanjutan.
Team EIP terpilih sebagai salah satu kontributor risalah kebijakan atau policy brief yang nantinya diterbitkan Gugus Kerja IX, yang secara khusus memusatkan perhatian pada persoalan kerjasama global bagi pembiayaan pembangunan berkelanjutan.
Dalam publikasi itu, Tim EIP rencananya akan menyoroti persoalan ketimpangan finansial dalam pembiayaan pembangunan berkelanjutan dan mengeksplorasi skema pembiayaan campuran yang efektif sebagai salah satu solusi yang mungkin diketengahkan G20.
Sebagaimana diungkapkan Indah Hikmawati dalam presentasi proposal policy brief Tim EIP, 10 Februari 2022 lalu, “Bahwa masalah gap pembiayaan pembangunan adalah isu serius bagi negara berkembang, –terutama setelah badai pandemi melanda. Untuk itu, G20 perlu mengembangkan skema pembiayan campuran yang efektif guna membantu negara-negara berkembang memenuhi target pembangunan berkelanjutan yang telah dicanangkan secara global.”
Bertindak sebagai ketua tim adalah Radityo Dharmaputra yang saat ini menjabat sebagai Direktur Riset Emerging Indonesia Project/EIP. Sebagai anggota tim adalah Joko Susanto, Basis Susilo, Indah Hikmawati, M. Aryo Rasil Syarafi, Agastya Wardhana, Demas Nauvarian, Putu Shangrina Pramudia, Moch Yunus, dan Probo D. Yakti. Mereka semua adalah tim peneliti Emerging Indonesia Project/EIP. [*]